Minggu, 17 Desember 2017

Jaringan Listrik Underground



Kabel merupakan media penghantar listrik yang paling aman. Proses instalasi kabel tidak boleh dilaksanakan secara asal-asalan. Terdapat beberapa aturan mengenai tata cara pemasangan kabel yang tepat. Tujuannya untuk menjamin keamanan kabel tersebut, membuat usia pakainya awet, serta memudahkan pekerja dalam melakukan perbaikan instalasi kabel di masa yang akan datang. Selain itu, faktor estetika dengan memasang kabel secara rapi juga penting untuk diperhatikan. Ada kalanya kita harus memasang kabel dengan menanamkannya di bawah permukaan tanah. Misalnya di area pusat kota yang menuntut keindahan lingkungan atau pemukiman padat penduduk yang sudah terlalu banyak terdapat instalasi kabel listrik. Instalasi kabel bawah tanah atau dapat disebut juga jaringan listrik underground. Jaringan listrik underground dinilai lebih handal dibanding sistem kabel di atas (ovehead lines) yang selama ini banyak digunakan di Indonesia. Dengan jaringan bawah tanah, resiko kabel tertimpa pohon bisa dihilangkan sama sekali. Kerusakan akibat korsleting juga bisa diminalisir lantaran jaringan berada di dalam saluran khusus (ducting). Kabel yang digunakan pun memiliki spesifikasi tahan air, guncangan dan tekanan. Dengan demikian, faktor keselamatan bagi masyarakat yang berada di sekitar jaringan bisa lebih terjamin. Maintenance-nya juga lebih mudah karena ada di bawah. Bahkan bisa dibilang zero maintenance (tidak perlu perawatan khusus),
Beberapa keuntungan dan kerugian hantaran bawah tanah:
Keuntungan :
1). Tidak mudah mengalami gangguan.
2). Faktor keindahan lingkungan tidak terganggu.
3). Tidak mudah dipengaruhi keadaan cuaca, seperti : cuaca buruk, taufan, hujan angin, bahaya petir dan sebagainya.
4). Faktor terhadap keselamatan jiwa terjamin.
Kerugian :
1). Biaya pembuatan mahal.
2). Gangguan biasanya bersifat permanent.
3). Pencarian lokasi gangguan jauh lebih sulit dibandingkan menggunakan sistem hantaran udara.


Perbandingan Antara Saluran Udara dan Saluran Bawah Tanah.

Berdasarkan pemasangannya,  saluran distribusi dibagi menjadi dua kategori, yaitu : saluran udara (overhead line) merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kawat penghantar yang ditompang pada tiang listrik. Sedangkan saluran bawah tanah (underground cable) merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam tanah.
Saluran Bawah Tanah (Jaringan Listrik Underground).

Saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori saluran distribusi seperti ini adalah yang favorit untuk pemasangan di dalam kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya. Kedua cara penyaluran memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan listrik bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.

Keuntungan pemakaian kabel bawah tanah adalah : 
a.   Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb. 
b.  Tidak mengganggu pandangan, bila adanya bangunan yang tinggi,
c.  Dari segi keindahan, saluran bawah tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang,
d.  Mempunyai batas umur pakai dua kali lipat dari saluran udara,
e.  Ongkos pemeliharaan lebih murah, karena tidak perlu adanya pengecatan.
f.  Tegangan drop lebih rendah karena masalah induktansi bisa diabaikan.
g.  Tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan badai.
h. Keandalan lebih baik.
i. Tidak ada korona.
j.  Rugi-rugi daya lebih kecil.
k.  Menciptakan keindahan tata kota.

Adapun kerugian atau kelemahan dari penggunaan jaringan kabel bawah tanah ialah sebagai berikut : 
a.   Harga kabel yang relatif mahal
b.   Gangguan yang terjadi bersifat permanen
c.   Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan
d.   Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama dan lebih mahal
e.  Biaya investasi pembangunan lebih mahal dibanding-kan dengan saluran udara,
f.  Saat terjadi gangguan hubung singkat, usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah),
g.  Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang dilalui.
h.  Hanya tidak dapat menghindari bila terjadi bencana banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah.
i.  Biaya pemakaian lebih besar atau lebih mahal.
j.  Sulit mencari titik kerusakan bila ada gangguan.
Saluran Udara (Overhead Lines)
Saluran distribusi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antar menara atau tiang distribusi. Keuntungan dari saluran distribusi adalah lebih murah, mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak gangguan, mudah dalam perbaikan, dan lainnya. Namun juga memiliki kerugian, antara lain: karena berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap keandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan, seperti gangguan hubung singkat, gangguan tegangan lebih karena tersambar petir, dan gangguan-gangguan lainnya. Dari segi estetika/keindahan juga kurang, sehingga saluran distribusi bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran distribusi didalam kota. Jaringan saluran udara baik untuk dipergunakan pada daerah dengan kepadatan beban yang rendah, karena disini harga pembelian hak jalan untuk hantaran udara relatif murah, disamping harga materialnya yang murah dibandingkan dengan jaringan kabel bawah tanah.

Keuntungannya

a.  Lebih fleksibel dan leluasa dalam upaya untuk perluasan beban.
b.  Dapat digunakan untuk penyaluran tenaga listrik pada tegangan diatas 66 kV.
c. Lebih mudah dalam pemasangannya.
d.  Bila terjadi gangguan hubung singkat, mudah diatasi dan dideteksi.
e.   Mudah dilakukan perluasan pelayanan dengan penarikan cabang yang diperlukan.
f.   Mudah memeriksa jika terjadi gangguan pada jaringan.
g.   Mudah untuk melakukan pemeliharaan.
h.   Tiang-tiang jaringan distribusi primer dapat pula digunakan untuk jaringan distribusi sekunder dan keperluan pemasangan trafo atau gardu distribusi tiang, sehingga secara keseluruhan harga instalasi menjadi lebih murah. 

Kerugiannya

a.  Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b.  Untuk wilayah yang penuh dengan bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran,
c.  Masalah efek kulit, induktansi, dan kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi.
d.  Ongkos pemeliharaan lebih mahal, karena perlu jadwal pengecatan dan penggantian material listrik bila terjadi kerusakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar