Kabel merupakan media
penghantar listrik yang paling aman. Proses instalasi kabel tidak boleh
dilaksanakan secara asal-asalan. Terdapat beberapa aturan mengenai tata cara
pemasangan kabel yang tepat. Tujuannya untuk menjamin keamanan kabel tersebut,
membuat usia pakainya awet, serta memudahkan pekerja dalam melakukan perbaikan
instalasi kabel di masa yang akan datang. Selain itu, faktor estetika dengan
memasang kabel secara rapi juga penting untuk diperhatikan. Ada kalanya kita
harus memasang kabel dengan menanamkannya di bawah permukaan tanah.
Misalnya di area pusat kota yang menuntut keindahan lingkungan atau pemukiman
padat penduduk yang sudah terlalu banyak terdapat instalasi kabel listrik.
Instalasi kabel bawah tanah atau dapat disebut juga jaringan listrik underground. Jaringan listrik underground dinilai lebih handal dibanding sistem
kabel di atas (ovehead lines) yang selama ini banyak digunakan di
Indonesia. Dengan jaringan bawah tanah, resiko kabel tertimpa pohon bisa dihilangkan
sama sekali. Kerusakan akibat korsleting juga bisa diminalisir lantaran
jaringan berada di dalam saluran khusus (ducting). Kabel yang digunakan pun
memiliki spesifikasi tahan air, guncangan dan tekanan. Dengan demikian, faktor
keselamatan bagi masyarakat yang berada di sekitar jaringan bisa lebih
terjamin. Maintenance-nya juga lebih mudah karena ada di bawah. Bahkan bisa
dibilang zero maintenance (tidak perlu perawatan khusus),
Beberapa keuntungan dan kerugian hantaran bawah
tanah:
Keuntungan :
1). Tidak mudah mengalami gangguan.
2). Faktor keindahan lingkungan tidak terganggu.
3). Tidak mudah dipengaruhi keadaan cuaca, seperti :
cuaca buruk, taufan, hujan angin, bahaya petir dan sebagainya.
4). Faktor terhadap keselamatan jiwa terjamin.
Kerugian :
1). Biaya pembuatan mahal.
2). Gangguan biasanya bersifat permanent.
3). Pencarian lokasi gangguan jauh lebih sulit
dibandingkan menggunakan sistem hantaran udara.
Perbandingan Antara Saluran Udara dan Saluran Bawah
Tanah.
Berdasarkan
pemasangannya, saluran distribusi dibagi menjadi dua kategori, yaitu
: saluran udara (overhead line) merupakan sistem penyaluran tenaga listrik
melalui kawat penghantar yang ditompang pada tiang listrik. Sedangkan saluran
bawah tanah (underground cable) merupakan sistem penyaluran tenaga listrik
melalui kabel-kabel yang ditanamkan di dalam tanah.
Saluran Bawah Tanah (Jaringan Listrik Underground).
Saluran distribusi yang
menyalurkan energi listrik melalui kabel yang ditanam didalam tanah. Kategori
saluran distribusi seperti ini adalah yang favorit untuk pemasangan di dalam
kota, karena berada didalam tanah, maka tidak mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun
juga memilik kekurangan, yaitu mahalnya biaya investasi dan sulitnya menentukan
titik gangguan dan perbaikannya. Kedua cara penyaluran memiliki keuntungan dan
kerugian masing-masing. Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan listrik bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun
dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali
jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang
maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.
Keuntungan pemakaian kabel bawah tanah adalah
:
a. Tidak terpengaruh oleh cuaca
buruk, bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b. Tidak mengganggu pandangan, bila
adanya bangunan yang tinggi,
c. Dari segi keindahan, saluran bawah
tanah lebih sempurna dan lebih indah dipandang,
d. Mempunyai batas umur pakai dua kali
lipat dari saluran udara,
e. Ongkos pemeliharaan lebih murah,
karena tidak perlu adanya pengecatan.
f. Tegangan drop lebih rendah karena
masalah induktansi bisa diabaikan.
g. Tidak ada gangguan akibat sambaran
petir, angin topan dan badai.
h. Keandalan lebih baik.
i. Tidak ada korona.
j. Rugi-rugi daya lebih kecil.
k. Menciptakan keindahan tata kota.
Adapun kerugian atau kelemahan dari penggunaan
jaringan kabel bawah tanah ialah sebagai berikut :
a. Harga kabel yang relatif mahal
b. Gangguan yang terjadi bersifat
permanen
c. Tidak fleksibel terhadap
perubahan jaringan
d. Waktu dan biaya untuk
menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama dan lebih mahal
e. Biaya investasi pembangunan lebih
mahal dibanding-kan dengan saluran udara,
f. Saat terjadi gangguan hubung singkat,
usaha pencarian titik gangguan tidak mudah (susah),
g. Perlu pertimbangan-pertimbangan teknis
yang lebih mendalam di dalam perencanaan, khususnya untuk kondisi tanah yang
dilalui.
h. Hanya tidak dapat menghindari bila
terjadi bencana banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah.
i. Biaya pemakaian lebih besar atau lebih
mahal.
j. Sulit mencari titik kerusakan bila ada
gangguan.
Saluran Udara (Overhead Lines)
Saluran distribusi yang
menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator
antar menara atau tiang distribusi. Keuntungan dari saluran distribusi adalah
lebih murah, mudah dalam perawatan, mudah dalam mengetahui letak gangguan,
mudah dalam perbaikan, dan lainnya. Namun juga memiliki kerugian, antara lain:
karena berada di ruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap
keandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan, seperti gangguan hubung
singkat, gangguan tegangan lebih karena tersambar petir, dan gangguan-gangguan
lainnya. Dari segi estetika/keindahan juga kurang, sehingga saluran distribusi
bukan pilihan yang ideal untuk suatu saluran distribusi didalam kota. Jaringan
saluran udara baik untuk dipergunakan pada daerah dengan kepadatan beban yang
rendah, karena disini harga pembelian hak jalan untuk hantaran udara relatif
murah, disamping harga materialnya yang murah dibandingkan dengan jaringan
kabel bawah tanah.
Keuntungannya
a. Lebih fleksibel dan leluasa dalam
upaya untuk perluasan beban.
b. Dapat digunakan untuk penyaluran
tenaga listrik pada tegangan diatas 66 kV.
c. Lebih mudah dalam pemasangannya.
d. Bila terjadi gangguan hubung singkat,
mudah diatasi dan dideteksi.
e. Mudah dilakukan perluasan
pelayanan dengan penarikan cabang yang diperlukan.
f. Mudah memeriksa jika terjadi
gangguan pada jaringan.
g. Mudah untuk melakukan
pemeliharaan.
h. Tiang-tiang jaringan distribusi
primer dapat pula digunakan untuk jaringan distribusi sekunder dan keperluan
pemasangan trafo atau gardu distribusi tiang, sehingga secara keseluruhan harga
instalasi menjadi lebih murah.
Kerugiannya
a. Mudah terpengaruh oleh cuaca buruk,
bahaya petir, badai, tertimpa pohon, dsb.
b. Untuk wilayah yang penuh dengan
bangunan yang tinggi, sukar untuk menempatkan saluran,
c. Masalah efek kulit, induktansi, dan
kapasitansi yang terjadi, akan mengakibatkan tegangan drop lebih tinggi.
d. Ongkos pemeliharaan lebih mahal,
karena perlu jadwal pengecatan dan penggantian material listrik bila terjadi
kerusakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar