Jumat, 06 Oktober 2017

Pabrik Kabel Di Jakarta



Jakarta merupakan kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Saat ini, lebih dari 70% uang negara beredar di Jakarta. Perekonomian Jakarta terutama ditunjang oleh sektor perdagangan, jasa, properti, industri kreatif, dan keuangan. Beberapa sentra perdagangan di Jakarta yang menjadi tempat perputaran uang cukup besar adalah kawasan Tanah Abang dan Glodok. Kedua kawasan ini masing-masing menjadi pusat perdagangan tekstil serta dengan sirkulasi ke seluruh Indonesia. Tak terkecuali pada industri kabel di Indonesia. karena kebutuhan masyarakat akan kabel menjadikan kabel adalah salah satu entitas yang dibutuhkan dalam pola hidup masyarakat sehari-hari.

Tentu sudah banyak perusahaan, atau bisa kita bilang pabrik kabel yang berdiri di Jakarta. Namun mari lihat dari pabrik kabel di jakarta yang sudah besar dan memiliki omset tinggi, contohnya PT Kabelindo Murni Tbk. Kawat & Kabel Produsen, kawat dan kabel industri terkemuka di Indonesia jejak akarnya ke berdirinya PT Kabel Indonesia (KABELINDO), sebuah perusahaan milik asing sebagai salah satu kabel pertama manufaktur di Indonesia. Pada tahun 1979, kepemilikan perusahaan dipindahkan ke Indonesia dan namanya diubah menjadi PT Kabelindo Murni seperti tahu saat ini. Perusahaan go public pada tahun 1992 dan tetap terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sebagai lini bisnis perusahaan adalah untuk menghasilkan kawat, kabel dan aksesoris kabel untuk semua jenis aplikasi, PT Kabelindo Murni Tbk. telah diakui sebagai salah satu produsen kabel terkemuka di Indonesia dengan kualitas dan layanan pelanggan terkemuka.

Hari ini, merek KABELINDO untuk semua kawat dan kabel yang diproduksi oleh PT Kabelindo Murni Tbk. telah diakui sebagai salah satu merek yang paling dihormati kabel di pasar domestik. Pabrik kabel kedua yang juga berdiridi ibu kota, adalah pabrik kabel di jakarta, yaitu Supreme Cable : dikenal juga dengan Sucaco dan memiliki pabrik di kawasan Jakarta Barat serta fasilitas yang terintegrasi. Sependek pengetahuan saya, Sucaco memiliki anak perusahaan yang bergerak di pengolahan tembaga serta material pendukung produksi kabel lainnya. Katalognya cukup lengkap dan sering menjadi rujukan saat membuat perhitungan dan pemilihan kabel yang akan dipergunakan. Kabel MV Sucaco ini pernah saya pakai untuk salah satu proyek di pabrik pengolahan FeNi (Ferro Nikel) di Indonesia. 

Karena kabel eksisting juga mempergunakan kabel Sucaco ini. Pabrik kabel terakhir yang berdiri di jakarta pada tahun 1972 dengan nama Kabelmetal Indonesia dan sempat berubah menjadi GT Kabel setelah dibeli oleh grup Gajah Tunggal. Pabriknya terletak di kawasan Cakung, Jakarta. PT Kabel Metal Indonesia Wire & Cable, Tbk (KBLI) merupakan perusahaan kabel yang sudah berdiri sejak lama di Indonesia, tepatnya pada tahun 1972, ketika itu dengan bekerja sama dengan perusahaan asal Jerman, Kabel-und Metallwerke AG. Pabrik pertama milik perusahaan berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, seluas 10 hektar, dan hingga kini menjadi satu-satunya pabrik milik perusahaan. saat ini KBLI memproduksi dua jenis kabel berdasarkan bahan bakunya, yakni kabel tembaga dan kabel alumunium, dengan komposisi 64% tembaga dan 36% alumunium. Sementara berdasarkan fungsinya, KBLI memproduksi tiga jenis kabel, yakni kabel listrik tegangan rendah, kabel listrik tegangan menengah, dan kabel telepon. 

Dari pendapatan perusahaan sebesar Rp589 milyar pada Kuartal I 2013, Rp509 milyar diantaranya berasal dari penjualan kabel listrik tegangan rendah. Salah satu pelanggan utama perusahaan tentu saja PT PLN. Namun jika di-breakdown, KBLI lebih banyak menjual produknya ke perusahaan swasta, entah itu pabrik industri, tambang minyak, perusahaan properti, dan perusahaan konstruksi pekerjaan umum (infrastruktur).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar